Halaman

Cara Pembibitan Buah Durian

  Cara Pembibitan Buah DurianDurian (Durio zibethinus Murr.) merupakan komoditas buah tropika berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan petani. Buah durian dengan aroma dan rasanya yang khas menjadikan tanaman ini sangat populer di kalangan masyarakat. Selain rasanya lezat, buah durian juga mempunyai kandungan gizi yang relatif lengkap dibandingkan buah-buahan lainnya.

      Propinsi Banten merupakan salah satu wilayah berpotensi untuk pengembangan tanaman durian. Kabupaten Pandeglang dan Serang merupakan sentra durian di Banten yang sudah dikenal sebagai pemasok utama durian di pasar Jakarta. Peluang pasar durian dimasa depan masih terbuka baik untuk dalam negeri maupun ekspor.


      Peluang pasar yang besar ini sayangnya belum tergarap dengan optimal, karena sebagian besar tanaman durian yang ada di Provinsi Banten merupakan tanaman warisan yang tumbuh ‘liar’ dengan minim pemeliharaan. Kebun durian yang telah menerapkan pola tanaman yang baik dengan varietas yang terpilih telah menunjukkan hasil dan nilai yang tinggi.


      Upaya meningkatkan produksi dan kualitas durian dapat ditempuh dengan cara mengembangkan luas areal pertanaman varietas unggul lokal dengan penerapan teknologi budidaya secara benar (Good Agriculture Practices). Langkah pertama dalam pengembangan kebun durian diperlukan teknologi pembibitan yang berkualitas. Ketersediaan bibit berkualitas akan mempengaruhi lebih dari 50 % keberhasilan usaha berkebun durian. Untuk itu tahapan ini perlu dikuasai oleh pengusaha kebun durian.
Pembibitan Durian
      Pembibitan durian dapat dilakukan dengan menggunakan sumber materi generatif dan vegetatif. Kedua sumber perbanyakan ini mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas diperlukan perpaduan antara dua sumber materi perbanyakan yang mempunyai masing-masing kelebihan yang dapat saling melengkapi.


Sumber Materi Perbanyakan
1. Sumber Generatif
      Sumber generatif tanaman durian yang dapat dijadikan sebagai sumber perbanyakan adalah biji. Biji durian berasal dari buah masak dapat disemai dan tumbuh menjadi bahan batang bawah bibit durian unggul. Persyaratan biji durian yang dapat dijadikan sebagai bibit adalah: (1) berasal dari tanaman yang sehat, (2) tanaman mempunyai perakaran yang kuat, (3) tanaman mempunyai ketahanan terhadap penyakit tanah, dan (4) mempunyai ketahanan terhadap cekaman lingkungan.


2. Sumber Vegetatif
      Sumber vegetatif tanaman merupakan bahan perbanyakan berasal dari bagian tanaman yang dapat dijadikan sebagai bibit unggul. Pemilihan bahan vegetatif tanaman durian yang perlu diperhatikan adalah keunggulan dari tanaman yang akan dibuat sebagai bibit. Beberapa keunggulan yang harus diperhatikan adalah: ( 1) rasa, (2) warna, (3) aroma, (4) umur berbuah, (5) tingkat produksi dan (6) ketahanan terhadap penyakit.


3. Teknik Penggabungan
      Bibit unggul durian dapat diperoleh melalui penggabungan dua sumber bahan perbanyakan, yaitu batang bawah ( sumber materi generatif ) dan batang atas ( sumber materi vegetatif ). Proses penggabungan dapat melalui sambung (grafting) atau tempel mata tunas (okulasi).
a. Sambung (grafting)
      Metode sambung pada pembibitan durian dapat menggunakan cara sambung samping dan sambung pucuk. Kedua metode tersebut mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut: No. Uraian Metode sambung pucuk Metode sambung samping 1. Batang bawah Muda ( < 3 bulan ) Tua ( > 3 bulan ) 2. Keberhasilan Tinggi ( > 75 %) Sedang ( 50% - 75%) 3. Tingkat kerumitan Lebih mudah Mudah 4. Sarana Lebih banyak Kurang 5. Pemeliharaan Lebih mudah Mudah 6. Penampilan Lebih mantap Mantap Gambar 1. Bibit durian Gambar 2. Bibit durian dari tempel dari sambung pucuk mata tunas.

                                          

Gambar 1. Bibit Durian Sambung Pucuk            Gambar2. Bibit Durian dari Tempel Mata Tunas

b. Tempel (okulasi)
      Penggabungan dua bahan perbanyakan tanaman durian melalui metode tempel mata tunas dapat dilakukan pada batang bawah durian yang telah berumur lebih dari 6 bulan dengan ukuran batang batang sebesar pensil. Metode ini sangat umum dilakukan oleh pengusaha bibit durian, karena selain kualitas bibit lebih baik, sumber entres (bahan vegetatif yang digunakan lebih sedikit. Proses perbanyakan bibit melalui tempel lebih mudah dilakukan, walaupun demikian keberhasilan metode ini tetap harus ditunjang oleh ketrampilan dan kompatibilitas bahan yang diperlukan.